Langsung ke konten utama

Postingan

Bernarasi : Surat Untuk Aksioma

Postingan terbaru

Pameran "Laut Kita Masa Depan Kita" oleh Sejauh Mata Memandang

Hai Readers, Taukah kamu? Apabila kita tidak mengubah cara hidup di Planet Bumi, rumah kita bersama, dan satu-satunya. Maka tahun 2050 nanti, dilaut lebih banyak plastik daripada ikan. Melalui Pameran bertajuk "Laut Kita Masa Depan Kita" Sejauh Mata Memandang mengajak kita untuk memiliki kepeduliaan akan lingkungan dan mengubah pola hidup kita yang tidak merugikan alam.  Pameran "Laut Kita Masa Depan Kita" diadakan oleh brand lokal sustainable fashion, yaitu Sejauh Mata Memandang pada 28 November 2019-2 Februari 2020 di Senayan City level 1 unit 1.08 Jakarta.  Pada awal tahun 2020 saya bersama teman-teman pergi dari Kota Cilegon menuju Jakarta.  Pameran ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai bahaya, dan dampak plastik sekali pakai terutama pada ekosistem laut sebagai kunci masa depan bangsa, perubahan ada di tangan anak-anak kita. Pameran ini merupakan ajakan agar kita senantiasa berkomitmen, menjaga dan melestarikan laut Indonesia. Selain itu, pameran in...

Bernarasi : Cerpen Disuatu Hari (Mac&Mo)

Sajak-sajak rindu bergantungan pada tembok yang penuh dengan harapan. Iringan musik indie mengiringi setiap hembusan angin yang masuk pada celah jendela kaca kedai kopi di pinggiran kota Sukabumi. Secangkir kopi mocha dituang perlahan bersamaan dengan kopi machiato harumnya pun menghiasi ruangan yang ramai dipenuhi para penduduk bumi. Seorang perempuan duduk di depan kanvas miliknya. Rambutnya yang pendek berwarna hitam menghias wajah bulatnya. Lalu pada   suatu hari “Pesanan atas nama Mocha...” ucap pelayan. Perempuan itu menoleh dengan garis mata yang indah. Senyuman yang bersemayam pada wajahnya membuat hangat seisi ruangan. “Saya...” ucap Mocha. “Satu kopi Mocha untuk nona Mocha tentu saja” ucap pelayan. “Kamu bisa aja. Terimakasih” Mocha duduk kembali ke bangkunya yang dekat dengan jendela. Ia melihat sebuah amplop berwarna cokelat yang diikat dengan tali dari serabut. “Mas... maaf ini punya siapa yah?” ucap Mocha. “Kurang tau mba” ucap pelayan. ...

Bernarasi : Cerpen Senandung Hujan

Suara rintik air hujan berdendang di sore hari tatkala senja menghampiri. Awan hitam menutup hamparan langit jingga Sang senja yang dikagumi oleh Kanaya. Kanaya berdiri menghadap jendela rumah bersama secangkir teh dalam genggamanya.   Kanaya menatap hujan. Bola matanya yang berwarna hitam memancarkan sendu tak berwarna. Pancaran mata yang memikirkan hal yang mengusik pikiranya. Ia menatap hujan yang digemari manusia-manusia di muka bumi. Hujan yang berisi harapan, kebahagian dan kesejukan bagi mereka yang senang terhadapnya Namun, bagi Kanaya suara itu berbeda. Bagi Kanaya hujan adalah histori yang mendekap dalam hati yang ingin dilupakan. Jika setiap rintik air hujan itu bisa dibuat tak bersuara maka Kanaya akan lakukan hal itu.   Namun, Kanaya tak dapat menahan hujan. Tatkala hujan berhenti gadis   berambut ikal dengan wajah tak berekspresi ini pun berangkat menuju perpustakaan   kampus. Ia adalah salah satu mahasiswi jurusan kedokteran di Universitas adi...

Sayang Bumi Bersama Sabumi Festival 2019

Hai, Readers    Kalian tau gak sih?kalo tanggal 28 November itu diperangati sebagai Hari Pohon Nasional. Kalo kalian tau, kalian hebat. Kalo belum tau, yuk cari tau. Nah, dalam memperingati Hari Pohon Nasional, Sabumi Festival mengajak kita semua penduduk bumi untuk berkelana bersama di F orest Walk Babakan Siliwangi Kota Bandung. kegiatan ini dilaksanakan pada 30 November 2019.  Sabumi dan membumi. Sebagai penduduk bumi. kayaknya kita bukan hanya harus memanusiakan manusia tetapi juga harus membumikan bumi. Tidak semua hal harus bumi tanggung sendirian sebagai penduduk bumi kita juga harus membantu bumi dengan mempelajari berbagai langkah yang ramah lingkungan. Maka dari itu, dikegiatan ini kita akan berkelana, bermain  dan belajar bersama di Sabumi Festival 2019. Berikut ini berbagai macam kegiatan di Sabumi Festival 2019 1. Pasar Sabumi  Di pasar ini kita akan menjumpai berbagai tenant yang berkerjasama dengan Sabumi dan mereka semua menyaji...

Mini Cafe Di Suatu Hari

Bersatunya Mini Cafe dan Studio sumber :  https://www.instagram.com/di.suatu.hari/ Hai, Readers!  Di zaman sekarang ini banyak sekali cafe-cafe atau tempat-tempat makan yang memiliki design kekinian untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan. Bagi teman-teman gen Milenials pastinya kegiatan berfoto menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan ketika sedang berkegiatan salah satunya saat kumpul atau nongkrong di sebuah cafe.     Salah satunya cafe yang membuat Aku jatuh cinta pada pandangan pertama yaitu,  cafe disuatu hari yang berlokasi di Sukabumi Jawa Barat. Selain  tempatnya yang keren, turut campurnya berbagai tulisan atau quote di setiap kemasan minuman, dinding-dinding ruangan menjadi daya tarik tersendiri sehingga tidak heran banyak pelanggan yang datang untuk berfoto. Berikut ini beberapa potret aku bersama kakak ku di cafe Di suatu hari  Dengan suasana, makanan dan  minuma...