Langsung ke konten utama

Sayang Bumi Bersama Sabumi Festival 2019

Hai, Readers  
Kalian tau gak sih?kalo tanggal 28 November itu diperangati sebagai Hari Pohon Nasional.
Kalo kalian tau, kalian hebat. Kalo belum tau, yuk cari tau. Nah, dalam memperingati Hari Pohon Nasional, Sabumi Festival mengajak kita semua penduduk bumi untuk berkelana bersama di Forest Walk Babakan Siliwangi Kota Bandung. kegiatan ini dilaksanakan pada 30 November 2019. 

Sabumi dan membumi. Sebagai penduduk bumi. kayaknya kita bukan hanya harus memanusiakan manusia tetapi juga harus membumikan bumi. Tidak semua hal harus bumi tanggung sendirian sebagai penduduk bumi kita juga harus membantu bumi dengan mempelajari berbagai langkah yang ramah lingkungan. Maka dari itu, dikegiatan ini kita akan berkelana, bermain  dan belajar bersama di Sabumi Festival 2019. Berikut ini berbagai macam kegiatan di Sabumi Festival 2019

1. Pasar Sabumi 






Di pasar ini kita akan menjumpai berbagai tenant yang berkerjasama dengan Sabumi dan mereka semua menyajikan makan yang sehat  dan organik dengan menggunakan berbagai kemasan makanan yang ramah lingkungan,yaitu dengan tidak menggunakan kemahan berbahan plastik. 
dikegiatan ini aku mencoba  makan Pad Thai dari Mendjamu. Ini merupakan mie dari tepung yang dipadukan dengan bumbu thailand. Kalian bisa liat udangnya fresh begitupun dengan sayuranya. dengan harga Rp 35.000 kita bisa langsung menikmatinya. kalo kalian tertarik ingin makan juga kalian  tidak cuman makananya yang sehat, minuman di pasar sabumi juga sehat lho Readers kayak yang aku minum ini adalah lemon infus water dari Burgreens  dengan harga Rp 15.000. Selain tenat itu ada juga  tenant-tenant lain seperti Tiasa kedai sehat, Jelujur, Avicena, Sarja Bake dan masih banyak lagi.







2. Berenergi bersama Sabumi






Tdak hanya memadukan rasa tetapi kita juga bisa mendapatkan energi positif dari kelas-kelas yang disajikan oleh Sabumi Fesitval seperti yang aku ikuti nih Readers Anti-Heartbreak ClubX Riset Indie. kita bisa bertukar ruang dan energi positive. ada juga Fast Fashion to Slow Fashion X Jalin Natural goods, Plant Swap X Sin Aditya Patala Green House dan mempelajari Pola Makan Sehat bersaama Burgreens.Berkelana pasti menghambiskan sebagian energi kita yah, makanya di Sabumi juga menyediakan air minum gratis di Hydration Area. Kita memang dianjurkan untuk membawa botol minum.


3. Berharmoni bersama Sabumi
Sambil berkelana ditemani iringan musik dari Garhana menambah  kelengkapan festival ini Readers. 
masih banyak banget kegiatan lainya seperti bermain permainan penampilan Orkes Bank Sampah Bersinar yang tidak sempat aku abadikan dan lihat..

Dengan adanya festival ini aku berharap banget bahwa kita bisa lebih aware untuk menjaga  Bumi yang dimulai dengan langkah kecil. setiap langkah kecil berpengaruh untuk sebuah langkah besar, di Festival ini pun kita bisa berbagi ruang dengan orang lain dan tentunya lebih Sayang kepada  Bumi.


Instagram Sabumi Festival 
https://instantpm.net/user/sabumi
://www.sabumi.today/#value

Instagram Mendjamu 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mini Cafe Di Suatu Hari

Bersatunya Mini Cafe dan Studio sumber :  https://www.instagram.com/di.suatu.hari/ Hai, Readers!  Di zaman sekarang ini banyak sekali cafe-cafe atau tempat-tempat makan yang memiliki design kekinian untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan. Bagi teman-teman gen Milenials pastinya kegiatan berfoto menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan ketika sedang berkegiatan salah satunya saat kumpul atau nongkrong di sebuah cafe.     Salah satunya cafe yang membuat Aku jatuh cinta pada pandangan pertama yaitu,  cafe disuatu hari yang berlokasi di Sukabumi Jawa Barat. Selain  tempatnya yang keren, turut campurnya berbagai tulisan atau quote di setiap kemasan minuman, dinding-dinding ruangan menjadi daya tarik tersendiri sehingga tidak heran banyak pelanggan yang datang untuk berfoto. Berikut ini beberapa potret aku bersama kakak ku di cafe Di suatu hari  Dengan suasana, makanan dan  minuma...

Bernarasi : Cerpen Senandung Hujan

Suara rintik air hujan berdendang di sore hari tatkala senja menghampiri. Awan hitam menutup hamparan langit jingga Sang senja yang dikagumi oleh Kanaya. Kanaya berdiri menghadap jendela rumah bersama secangkir teh dalam genggamanya.   Kanaya menatap hujan. Bola matanya yang berwarna hitam memancarkan sendu tak berwarna. Pancaran mata yang memikirkan hal yang mengusik pikiranya. Ia menatap hujan yang digemari manusia-manusia di muka bumi. Hujan yang berisi harapan, kebahagian dan kesejukan bagi mereka yang senang terhadapnya Namun, bagi Kanaya suara itu berbeda. Bagi Kanaya hujan adalah histori yang mendekap dalam hati yang ingin dilupakan. Jika setiap rintik air hujan itu bisa dibuat tak bersuara maka Kanaya akan lakukan hal itu.   Namun, Kanaya tak dapat menahan hujan. Tatkala hujan berhenti gadis   berambut ikal dengan wajah tak berekspresi ini pun berangkat menuju perpustakaan   kampus. Ia adalah salah satu mahasiswi jurusan kedokteran di Universitas adi...

Bernarasi : Cerpen Disuatu Hari (Mac&Mo)

Sajak-sajak rindu bergantungan pada tembok yang penuh dengan harapan. Iringan musik indie mengiringi setiap hembusan angin yang masuk pada celah jendela kaca kedai kopi di pinggiran kota Sukabumi. Secangkir kopi mocha dituang perlahan bersamaan dengan kopi machiato harumnya pun menghiasi ruangan yang ramai dipenuhi para penduduk bumi. Seorang perempuan duduk di depan kanvas miliknya. Rambutnya yang pendek berwarna hitam menghias wajah bulatnya. Lalu pada   suatu hari “Pesanan atas nama Mocha...” ucap pelayan. Perempuan itu menoleh dengan garis mata yang indah. Senyuman yang bersemayam pada wajahnya membuat hangat seisi ruangan. “Saya...” ucap Mocha. “Satu kopi Mocha untuk nona Mocha tentu saja” ucap pelayan. “Kamu bisa aja. Terimakasih” Mocha duduk kembali ke bangkunya yang dekat dengan jendela. Ia melihat sebuah amplop berwarna cokelat yang diikat dengan tali dari serabut. “Mas... maaf ini punya siapa yah?” ucap Mocha. “Kurang tau mba” ucap pelayan. ...